Kenapa Google Plus Sepi Sekali

Google +
Walaupun Google plus menolak disebut kota mati nyatanya G+ memang sepi aktivitas. Sedikit sekali orang menggunakan media sosial ini. Padahal promonya gencar sekali, dimana-mana kita lihat bannernya  dan sering terlihat bahkan disitus-situs besar.

Di Blogger sendiri gandget G+ berupa button, follower dan badge ditaruh pada pilihan paling atas tapi sedikit blogger yang memasangnya bahkan ada malah yang setia dengan gadget follower versi lama. Mungkin mereka enggan menaruh gadget follower yang sedikit followernya.

Dominasi FB dan Twitter

Dulu jamannya friendster semua orang tergila-gila untuk merubah tampilan friendsternya. Sekarang belum ada yang bisa mengalahkan ketenaran FB dan Twitter. Terutama FB, orang sudah kadung gandrung dengan update status dan like dan dislike.

Dengan Twitter orang bisa lebih kreatif walau serasa sedang sms-an. Fitur retwit dan mention-nya bikin ketagihan. Seperti orang penting saja rasanya saat dimention apalagi oleh account2 terkenal. Belum lagi penetrasi BBM ke android dan IOS semakin memperketat persaingan media social. Munkin perlu inovasi barangkali, siapa yang update status dapat uang 100rb pasti media social itu bakalan rame dikunjungi hikz...

Banyak Pengguna Gagal Paham
Begitu kompleksnya fitur2 G+ membuat sebagian orang yang enggan berpikir gagal paham menggunakan G+ termasuk saya. Rasanya jelimet, lingkaran atau circle entah istilah apalagi yang terkesan sangat baru dan susah dipahami.

Jika saja G+ dibuat lebih simple mungkin lebih banyak orang yang menggunakannya. Pada prinsipnya media social hanyalah alat bantu bersosialisasi tentunya manusia ingin alat komunikasi yang efektif dan efesien.

Munculnya Media Social baru
Kalau ditanya situs apa yang paling menguntungkan jawabannya pasti media sosial. Situs dimana orang menghabiskan banyak waktunya hanya untuk bertegur sapa. Scroll turun naik untuk melihat status teman yang tidak dikenal didunia nyata.

Seperti kerumunan orang yang punya banyak keinginan maka berdatanganlah para pedagang untuk menawarkan dagangan. Social media baru bermunculan dan yang kalah bersaing mati suri. Apa kabar Koprol entah dimana riwayatnya kini.

Munculnya Instagram, Path, Pinterest dan masih banyak lagi media social yang menawarkan jasa untuk bergunjing. Pembelu adalah raja, siapa yang bisa bikin puas dialah yang berjaya.

Google memang rajanya mesin pencari bahkan dia menggunakan kekuasaannya untuk memperkenalkan produk2 buatannya. Sebuah keuntungan memang tapi keputusan tetap ada di pembeli.
Sharing artikel diatas kepada teman Silahkan berlangganan artikel via email
Tweet This twitter facebook facebook google plus google rss feed rss

No comments:

Post a Comment